Sunday, June 19, 2016

Antara Perkawinan, Berwirausaha, dan Menulis

Tweet It!
Antara Perkawinan, Berwirausaha, dan Menulis Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Seorang sahabat lama curhat kepada saya tentang perkawinan. Gara-garanya dia enggak tahan saya tanya terus, “Kapan kamu menyusul kami-kami yang udah married?” Setelah komentar pujian, ucapan terima kasih, pengantar, dan pendahuluan di sana-sini, akhirnya sampai juga ke “isi buku” sebenarnya. Ternyata, sahabat saya ini bukannya tidak ada penggemar berat atau calon pendamping yang serius. Tetapi, hasil bacaan saya lho ya, persoalannya lebih disebabkan oleh beberapa hal yang sepintas tampak sangat sepele.

Rupanya, sahabat ini ragu dengan “dunia rumah tangga” yang tidak dia kenal. Seperti biasa, informasi dari sana-sini begitu memengaruhi. “Ntar kalau sudah punya suami, wah… ribet mengurus anak dan suami,” begitu katanya, sembari membandingkan betapa kenyamanan berlebih yang dia dapat bersama keluarganya. Zona nyaman dan “daerah antah berantah” itu mungkin saja sangat memengaruhi sahabat saya ini, sekalipun saya menduga pastilah ada faktor-faktor lain yang ikut berperan.

Tetapi okelah, apa pun itu faktor-faktor lainnya, saya jadi teringat dengan curhatan teman-teman saya yang lain, namun dalam dimensi yang lain juga hehehe… Maksudnya, ranah wiraswasta dan kepenulisan. Ternyata, saya juga temukan persoalan yang sama. Manakala orang mau memasuki “dunia baru”, persoalan zona nyaman dan medan yang tid
... baca selengkapnya di Antara Perkawinan, Berwirausaha, dan Menulis Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Thursday, June 9, 2016

Pantang Menyerah

Tweet It!
Pantang Menyerah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Dia adalah seorang yang pantang menyerah, ia tinggal di sebuah kota yang padat penduduk, ia sekarang menjabat sebagai manajer di salah satu perusahaan ternama di negerinya, ia bernama Rudi. Keseharianya adalah pergi ke kantor dan mengerjakan seluruh tugas dari kantor.

Awalnya ia adalah anak yang bodoh dan malas, ia tidak pernah mendapat peringkat di kelas, ia sekolah SD sampai 8 tahun, smp sampai 4 tahun, ia sedih dan merenungkan apa yang telah ia dapat selama ini.

Di suatu hari ia menyesal atas apa yang telah ia dapat dan ia ingin bunuh diri, lalu ia pergi ke sebuah jembatan yang tinggi, ia bertekad ingin terjun dari atas jembatan itu saat ia hendak melompat dari jembatan ia memandang batu besar di bawah jembatan itu, ia melihat batu itu di tengahnya terdapat lubang yang cukup besar karena terkikis oleh tetesan air dari atas jembatan.

Ia berfikir sejenak “batu itu besar dan kuat tetapi batu yang keras itu bisa berlubang akibat tetesan air dari atas jembatan!, apalagi otakku bila aku terus belajar pasti aku bisa jadi orang pintar” kata rudi dalam hati,

Ia pun tidak jadi bunuh diri, dan sejak ia melihat kejadian itu ia jadi makin giat belajar, benar adanya ia mendapat peringkat 1 di kelasnya dan kini
... baca selengkapnya di Pantang Menyerah Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Saturday, June 4, 2016

Pohon Tua

Tweet It!
Pohon Tua Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Suatu ketika, di sebuah padang, tersebutlah sebatang pohon rindang. Dahannya rimbun dengan dedaunan. Batangnya tinggi menjulang. Akarnya, tampak menonjol keluar, menembus tanah hingga dalam. Pohon itu, tampak gagah di banding dengan pohon-pohon lain di sekitarnya. Pohon itupun, menjadi tempat hidup bagi beberapa burung disana. Mereka membuat sarang, dan bergantung hidup pada batang-batangnya.

Burung-burung itu membuat lubang, dan mengerami telur-telur mereka dalam kebesaran pohon itu. Pohon itupun merasa senang, mendapatkan teman, saat mengisi hari-harinya yang panjang. Orang-orang pun bersyukur atas keberadaan pohon tersebut. Mereka kerap singgah, dan berteduh pada kerindangan pohon itu. Orang-orang itu sering duduk, dan membuka bekal makan, di bawah naungan dahan-dahan. "Pohon yang sangat berguna," begitu ujar mereka setiap selesai berteduh.

Lagi-lagi, sang pohon pun bangga mendengar perkataan tadi. Namun, waktu terus berjalan. Sang pohon pun mulai sakit-sakitan. Daun-daunnya rontok, ranting-rantingnya pun mulai berjatuhan. Tubuhnya, kini mulai kurus dan pucat. Tak ada lagi kegagahan yang dulu di milikinya. Burung-burung pun mulai enggan bersarang disana. Orang yang lewat, tak lagi mau mampir dan singgah untuk berteduh.

Sang pohon pun bersedih. "Ya Tuhan, mengapa begitu berat ujian yang Kau berikan padaku? Aku butuh teman. Tak ada lagi y
... baca selengkapnya di Pohon Tua Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu

Friday, June 3, 2016

Australia, Indonesia formalizing military diplomacy

Tweet It!
Australia, Indonesia formalizing military diplomacy Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1

Melbourne was still dark, under a light rain and with a temperature of 8 degrees Celsius, but these conditions did not stop thousands of Melbourne residents congregating at the Shrine of Remembrance, a national monument in the town center. It was 5 a.m. and a bugle sounded the start of proceedings.

It was April 25, 2012, the day Australia commemorates Anzac Day. On this day, people pause from their daily lives to remember the fall of 8,000 soldiers of the Australian and New Zealand Army Corps (ANZAC) at the Gallipoli landings in Turkey, 97-years-ago during World War I.

Nowadays, ANZAC Day has also become a day of public admiration for all Australian servicemen and women, past and present. That is the way Australians value their military services.

A number of young Indonesian Military (TNI) officers — Maj. Agus Yudhoyono; Maj. Frega Wenas and myself, Maj. M. Iftitah Sulaiman S. — have accepted the Australian government’s invitation to visit a number of military establishments as part of the annual Young Future Leaders 2012 program. Apart from being given the chance to see various attractions, there will also be interaction with Australian leadership candidates.

The question is why does Australia — a commonwealth country — want such close military ties, with the aim firmly on future leaders? What are the benefits for Australia and Indonesia?

On July 3, 2012, in a bilateral meeting between President Susilo Bambang
... baca selengkapnya di Australia, Indonesia formalizing military diplomacy Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor Satu